Dirjenpas Beri Penguatan Terkait Pelaksanaan Asimilasi Rumah dan Pembimbingan WBP
2 min read
Tahuna, INFO_PAS – Dalam rangka pelaksanaan asimilasi rumah dan pembimbingan oleh Petugas Pemasyarakatan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tahuna Kanwil Kemenkumham Sulut (Suharno), melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Mochaimin) dan Kepala Sub Seksi Pembinaan Narapidana (Rusli Y. Lolong) beserta jajaran menerima penguatan persamaan persepsi tentang asimilasi rumah dan pembimbingan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan secara virtual dan diikuti oleh seluruh Unit Pelakasana Teknis (UPT) se-Indonesia. Rabu (29/03/2023).

Bertindak sebagai Narasumber pada kegiatan tersebut Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (Pujo Harinto), Direktur Pembinaan Narapidana Dan Latihan Kerja Produksi (Erwedi Supriyatno), dan Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama Pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Yunaedi). Dir Bimkemas dan Pengentasan Anak meninstruksikan kepada Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang ada di masing-masing UPT untuk memperketat pengawasannya kepada para penerima asimilasi rumah, karena sumber pengulangan kejahatan ada bermacam – macam, mulai dari segi ekonomi, mental, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, Direktur Binapi Lakerpro dalam pemaparannya menyampaikan kepada seluruh Kepala UPT dan jajarannya untuk bisa menyelesaikan pemberian hak integrasi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan sebaik – baiknya dan tanpa diskriminasi sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku, agar para WBP bisa mendapatkan haknya tepat waktu sesuai arahan Menteri Hukum dan HAM (Yasonna H. Laoly) bahwa tidak ada lagi WBP yang menunggu SK, tapi SK lah yang menunggu WBP.

Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama sebagai pemateri terakhir menekankan beberapa poin penting yaitu, bahwa Peraturan Menteri tentang asimilasi rumah bersifat implementatif dan menjelaskan tentang syarat – syarat yang harus di penuhi oleh WBP, oleh karenanya tidak perlu lagi berbagai macam tafsir dalam pelaksanaanya. Pada sesi terakhir acara, dibuka tanya jawab bagi seluruh peserta yang hadir secara virtual yang mencapai lebih dari seribu orang peserta.
