Desember 1, 2023

News Lapas Tahuna

Informasi Lapas Tahuna

Pdt. Edison Patras S. Teol : “Ketaatan Kita Kepada Kehendak Tuhan Adalah Awal Dari Sebuah Kemenangan Rohani”

2 min read

Tahuna, INFO_PAS – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tahuna Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara (Suharno) Melalui Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak didik melaksankan kegiatan Pembinaan Kepribadian ibadah minggu pagi. Kegiatan ibadah tersebut di pimpin oleh Pdt. Edison Patras S. Teol berlangsung dengan aman dan penuh khidmat. Minggu (26/02/2023).

Pdt. Edison menuturkan bahwa ketaatan kita kepada kehendak Tuhan adalah awal dari sebuah kemenangan rohani. Kalimat jadilah “kehendakMu” adalah kalimat kemenangan bagi kita. KehendakMu yang jadi, bukan kehendakku. Inilah inti dari ketaatan yang benar dan disnilah sebuah kemenangan rohani mulai diperoleh,artinya biarkan Tuhan yang mengatur jalan Hidup kita bukan sebaliknya”.

Pembacaan Alkitab dalam kitab Matius 26:36-46 berbunyi : Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid – muridNya : “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa”.

Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,

lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”

Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”

Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”

Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.

Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.

Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.

Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *